Tema yang diangkat dalam postingan cenderung terfokus pada sertifikasi dan pengembangan keterampilan dalam bidang teknologi, khususnya Flutter dan React. Namun, tidak ada variasi atau kedalaman yang signifikan dalam konten, yang dapat membuat audiens merasa kurang terlibat. Gaya penulisan yang terlalu informasional dan mirip di setiap postingan dapat membuat pesan terasa monoton. Dari lensa Neil Patel, kurangnya insight mendalam dalam setiap postingan dapat mengurangi nilai bagi audiens yang mencari informasi lebih dari sekadar pengumuman sertifikasi.

Interaksi pada setiap postingan cukup rendah, dengan rata-rata hanya 1 reaksi per postingan. Ini menunjukkan bahwa konten yang dihasilkan tidak cukup menarik untuk memicu diskusi atau keterlibatan dari audiens. Gaya penulisan yang terlalu formal dan informasional di beberapa postingan (misalnya Post 2 dan 5) tidak memancing respon yang lebih aktif dari komunitas. Dari lensa Gary V, perlu ada lebih banyak elemen interaktif untuk membangun komunitas.

Frekuensi postingan cukup aktif, tetapi tema yang diangkat tidak konsisten dalam hal kedalaman dan variasi. Meskipun ada pengumuman tentang pencapaian karir, pesan personal brand sebagai seorang developer belum cukup jelas. Dari lensa Ann Handley, perlu ada storytelling yang lebih kuat untuk membangun narasi personal brand yang lebih kohesif.

Penggunaan media dalam beberapa postingan menunjukkan pemahaman akan pentingnya visual, tetapi variasi format lainnya, seperti artikel atau polling, belum dimanfaatkan. Menggunakan lebih banyak format dapat meningkatkan daya tarik dan interaksi. Dari lensa Richard van der Blom, diversifikasi konten dapat membantu algoritma LinkedIn untuk meningkatkan visibilitas.