Diczst secara konsisten mengangkat tema pengembangan aplikasi, khususnya di bidang manajemen keuangan dan pembelajaran bahasa Jepang. Gaya penulisan yang informatif dan antusiasme yang tinggi dalam setiap pengumuman peluncuran aplikasi memberikan nilai tambah bagi audiens. Namun, beberapa postingan seperti Post 4 dan Post 5 terasa kurang mendalam dan lebih bersifat pengumuman, yang mungkin mengurangi daya tarik bagi audiens yang mencari insight lebih dalam. Dari lensa Neil Patel, konten ini cukup fokus dan relevan, tetapi bisa lebih mendalam untuk membangun otoritas.

Rata-rata interaksi per postingan cukup baik, tetapi ada beberapa postingan yang mendapatkan interaksi rendah, seperti Post 4. Gaya penulisan yang informatif dan antusiasme dapat menarik perhatian, namun kurangnya Call-to-Action (CTA) yang jelas di beberapa postingan mengurangi potensi diskusi. Dari lensa Gary V, ada peluang untuk meningkatkan engagement dengan mengajak audiens berpartisipasi dalam diskusi atau memberikan feedback.

Frekuensi posting yang cukup aktif membantu membangun kehadiran di LinkedIn. Namun, ada beberapa postingan yang terasa kurang koheren dengan tema utama, seperti Post 4 dan Post 5 yang lebih bersifat pengumuman tanpa konteks yang lebih mendalam. Pesan brand sebagai pengembang aplikasi dan pembelajar cukup jelas, tetapi perlu konsistensi dalam penyampaian untuk memperkuat positioning. Dari lensa Ann Handley, ada kekuatan dalam storytelling, tetapi perlu lebih banyak narasi yang menghubungkan tema.

Penggunaan media dalam postingan sangat baik, dengan 9 dari 11 postingan menggunakan media visual untuk mendukung konten. Ini membantu menarik perhatian audiens dan meningkatkan engagement. Namun, ada potensi untuk menggunakan fitur lain seperti polling atau artikel untuk mendalami topik yang lebih kompleks. Dari lensa Richard van der Blom, variasi format dapat meningkatkan daya tarik konten.