Konten yang dihasilkan oleh pengguna sangat berfokus pada tema pengembangan karir, personal branding, dan berbagi pengalaman. Ini menciptakan nilai yang relevan bagi audiens, terutama fresh graduates. Gaya penulisan yang informal dan storytelling membuat konten terasa lebih relatable dan menarik. Namun, ada beberapa postingan yang kurang mendalam dalam analisis atau insight, seperti Post 2 dan Post 5, yang lebih bersifat promosi tanpa banyak nilai tambah. Dari lensa Neil Patel, penggunaan data dan statistik dalam beberapa postingan memberikan kekuatan tambahan, tetapi kurang konsisten.

Rata-rata interaksi yang cukup tinggi menunjukkan bahwa audiens terlibat dengan konten yang dibagikan. Namun, beberapa postingan, seperti Post 2 dan Post 5, mendapatkan interaksi yang rendah, menunjukkan bahwa tidak semua konten mendorong diskusi. Gaya penulisan yang informal dan conversational di beberapa postingan berhasil membangun koneksi, tetapi kurangnya Call-to-Action (CTA) di beberapa postingan membuat interaksi tidak maksimal. Pengguna ini cenderung membangun komunitas, tetapi perlu lebih aktif mengajak audiens untuk berdiskusi.

Frekuensi posting yang cukup aktif menunjukkan komitmen untuk membangun brand. Namun, ada beberapa inkonsistensi dalam penyampaian pesan personal brand, terutama antara postingan yang lebih informatif dan yang bersifat promosi. Pesan brand sebagai community builder cukup jelas, tetapi perlu lebih fokus pada tema utama untuk memperkuat positioning. Dari lensa Gary V, konsistensi dalam tema akan membantu membangun otoritas lebih kuat.

Penggunaan media dalam hampir semua postingan sangat efektif untuk menarik perhatian dan mendukung argumen. Variasi format yang digunakan, termasuk gambar dan video, membuat konten lebih menarik. Namun, ada potensi untuk menggunakan fitur lain seperti polls atau artikel untuk memperluas jangkauan dan interaksi. Dari lensa Richard van der Blom, variasi format yang lebih luas akan meningkatkan engagement.