Lukman secara konsisten mengangkat tema yang relevan dengan konteks budaya dan profesional, seperti perayaan hari besar dan inovasi dalam HR. Gaya penulisan yang informatif dan positif mendukung penciptaan citra yang baik. Namun, terdapat variasi dalam kedalaman topik; misalnya, postingan tentang AI di HR sangat mendalam, sementara postingan tentang perayaan terasa lebih umum. Dari lensa Neil Patel, konten yang berfokus pada AI menunjukkan potensi tinggi untuk membangun otoritas di bidang ini.

Rata-rata interaksi yang cukup baik, namun sebagian besar berasal dari postingan yang bersifat promosi atau perayaan. Gaya penulisan yang terlalu formal di beberapa postingan membuat audiens kurang terlibat. Untuk membangun komunitas, perlu ada lebih banyak pertanyaan terbuka atau ajakan untuk berdiskusi di akhir postingan. Dari lensa Gary V, mengajak audiens untuk berpartisipasi dalam diskusi akan meningkatkan engagement.

Lukman menunjukkan konsistensi dalam frekuensi posting dan tema yang diangkat, tetapi ada beberapa pergeseran dalam gaya penulisan yang dapat membingungkan audiens. Pesan brand sebagai pemimpin dalam inovasi HR cukup jelas, tetapi perlu lebih banyak konsistensi dalam penyampaian gaya dan nada. Dari lensa Ann Handley, penting untuk menjaga konsistensi dalam gaya penulisan agar audiens dapat mengenali brand dengan lebih baik.

Lukman secara efektif menggunakan media dalam postingan, yang membantu menarik perhatian audiens. Namun, ada potensi untuk mengeksplorasi format lain seperti video pendek atau artikel untuk meningkatkan variasi dan daya tarik konten. Dari lensa Richard van der Blom, penggunaan format yang lebih bervariasi akan meningkatkan interaksi dan jangkauan.