Tema yang diangkat oleh pengguna sangat beragam, mulai dari biokimia, pengembangan mahasiswa, hingga kesehatan masyarakat. Ini menunjukkan pengetahuan yang luas, namun bisa terasa kurang fokus. Gaya penulisan yang informatif dan antusiasme dalam berbagi pengetahuan sangat kuat, seperti di Post 1 dan Post 3. Namun, untuk membangun otoritas sebagai 'Thought Leader', pengguna perlu lebih mendalami satu atau dua tema utama secara konsisten. Dari lensa Neil Patel, variasi tema dapat memperlebar audiens, tetapi bisa mengurangi kedalaman di masing-masing tema.

Rata-rata interaksi per postingan cukup rendah, dengan hanya beberapa postingan yang mendapatkan komentar. Ini menunjukkan bahwa meskipun konten informatif, pengguna belum sepenuhnya memicu diskusi. Gaya penulisan yang terlalu formal di beberapa postingan, seperti Post 4, mungkin tidak memancing respon yang diharapkan. Dari lensa Ann Handley, menambahkan elemen storytelling dan pertanyaan terbuka di akhir postingan dapat meningkatkan engagement.

Frekuensi posting yang cukup aktif menunjukkan komitmen untuk berbagi pengetahuan. Namun, kurangnya konsistensi dalam tema dapat membingungkan audiens tentang identitas brand. Pesan personal brand sebagai 'Community Builder' cukup jelas, tetapi perlu lebih fokus pada tema tertentu untuk memperkuat positioning. Dari lensa Richard van der Blom, konsistensi dalam tema dapat meningkatkan pengenalan brand.

Penggunaan media dalam setiap postingan sangat efektif untuk menarik perhatian dan mendukung argumen. Namun, variasi dalam format konten dapat ditingkatkan, seperti menggunakan video atau infografis. Dari lensa Gary V, video pendek atau infografis dapat meningkatkan daya tarik visual dan engagement.