Tema yang diangkat oleh Harry Mardika berfokus pada pengembangan keterampilan dalam AI, machine learning, dan pengalaman belajar. Gaya penulisan yang antusias dan informatif membuat konten mudah dipahami dan menarik. Dari lensa Neil Patel, konten yang berisi insight dan pengalaman pribadi di Post 1 dan Post 4 sangat kuat dan relevan untuk membangun otoritas di bidang ini. Namun, ada beberapa posting yang terasa lebih promosi dibandingkan berbagi pengetahuan, seperti Post 4 yang lebih mengarah ke ajakan bergabung tanpa memberikan insight mendalam.

Dengan rata-rata interaksi 48.9 per posting, Harry menunjukkan potensi untuk membangun komunitas. Namun, interaksi di beberapa posting, seperti Post 2 dan Post 5, menunjukkan bahwa tidak semua konten menarik perhatian audiens. Gaya penulisan yang antusias di Post 1 dan Post 4 berhasil mendorong lebih banyak komentar. Dari lensa Gary V, penting untuk menambahkan pertanyaan terbuka di akhir posting untuk mendorong diskusi lebih lanjut.

Harry menunjukkan konsistensi dalam frekuensi posting dan tema yang diangkat. Namun, ada beberapa posting yang terasa kurang terhubung dengan pesan personal brand yang ingin dibangun. Dari lensa Richard van der Blom, penting untuk menjaga koherensi antara tema dan gaya penulisan agar audiens dapat dengan mudah memahami nilai yang ditawarkan.

Harry secara efektif menggunakan media visual dalam sebagian besar posting, yang membantu menarik perhatian. Namun, ada potensi untuk lebih memanfaatkan fitur LinkedIn lainnya, seperti polling atau artikel, untuk meningkatkan interaksi. Dari lensa Ann Handley, penggunaan format yang lebih bervariasi dapat meningkatkan daya tarik konten.